1. Eksperimen
Teknik
ekperimen digunakan untuk mempelajari sikap dan tingkah laku seseorang melalui
perlakuan khusus yang sengaja dibuat, metode ini juga suatu metode ideal untuk
mendapatkan hubungan antar fakta. Metode ini dapat dilakukan dilakukan di
laboratorim atau lapangan. Bila kita membawa suatu masalah ( problem ) untuk
mencari jawabannya, melalui kondisi tertentu yang di ciptakan, bearti kita
telah mengadakan eksperimen. Sering pula dikatakan mengetes hipotesis.
Hipotesis adalah suatu perkiraan atau dugaan yang merupakan jawaban suatu
problem.Hampir semua tingkah laku manusia juga mengikuti hukum alam, sehinga
dalam kondisi yang sama akan timbul tingakah laku yang sama pula. Pada waktu
mengadakan eksperimen terdapat persyaratan- persyaratan, antara lain:
a. Dapat
diulang-ulang dengan hasil yang sama.
b. Adanya
problem atau hipotesis yang akan diuji.
c. Faktor
yang mempengaruhi proses eksperimen dapat dikontrol, kecuali satu factor yang
dapat diubah-ubah.
d. Dapat
ditentukan terlebih dahulu apa yang akan terjadi dan kapan waktu terjadinya.
2. Metode
Observasi
Penelitian
dilakukan dengan mengunakan data sosiologi dan antropologi, dengan mempelajari
sifat-sifat manusiawi orang perorangan atau kelompok. Selain itu juga menjadi
unsur-unsur budaya yang bersifat materi dan yang bersifat spiritual (Ramayulis,
2007). Pada permasalahan demikian, para ahli hanya mampu mengadakan pengamatan
(observasi) serta mencatat kejadian-kejadian untuk dianalisis, diteliti dan di
cari kesimpulannya. Metode obsevasi dalam mempelajari tingkah laku anak-anak,
interaksi social, aktivitas keagamaan, peperangan, aktivitas kejahatan dan
kejadian- kejadian lain yang tidak dapat di eksperimenkan (Ahyadi. A. A, 1987).
3. Metode
Klinik
Metode
klinik biasa dilakukan di rumah sakit, pusat ganguan jiwa, pusat rehabilitasi
narkotika, rumah permasyarakatan, klinik atau badan/biro/lembaga konsultasi,
bimbingan dan penyuluhan psikologi (Ahyadi. A. A, 1987). Usaha penyembuhan
dititik beratkan pada kepentingan manusia (pederita), kemudian untuk
kepentingan penelitian digukan teknik proyektifitas melalui riset dan
pengumpulan data tertulis mengenai penderita, sebagai bahan diagnose (Ramayulis,
2007).
4. Metode
Statistik
Metode
statistik adalah metode yang mengunakan aritmatika dengan adanya responden atau
uji beberapa sample yang mengunakan parameter sebagai tolak ukur sehingga dapat
ditarik kesimpulan, penilaian dan dapat dideskripsikan. Menurut Fauzi. A, 2008
dalam psikologi dikenal bermacam teknik, tata cara atau alat untuk mendapatkan
data psikologi, serta membukti kebenaran data tersebut. Teknik atau alat ini
sering disebut metode. Beberapa teknik yang digunakandalam metode psikologi
antara lain:
a. Tes
psikologi, yaitu cara untuk mengetahui kemampuan, alam perasaan, arah minat,
dan aspek-aspek kepribadian individu lain dengan member tugas yang ditentukan
standarnya.
b. Angket,
yaitu dengan mengajukan pertanyaaan terhadap orang yang diselidiki. Ini dapat
dilakukan dengan:
1. Wawancara/interview,
yaitu angket secara lisan.
2. Kuesioner,
yaitu angket secara tertulis.
c. Instrospeksi
1. Instrospeksi,
yaitu teknik mengamati kejadian kedalam diri sendiri pada saat berlansungnya
kejadian tersebut.
2. Retrospeksi,
yaitu instrospeksi yang dilaksanakan setelah kejadian psikologi itu berlansung.
3. Ekstospeksi,
yaitu pengamatan kejadian psikologi terhadap orang lain.
d. Partisipasi,
yaitu ikut serta masuk ke dalam situasi interaksi social.
e. Meneliti
riwayat hidup (case history method).
f. Teknik
analisis impian.
g. Meneliti
perkembangan hidup seseorang (developmental method).
5. Sejarah
Kehidupan
Sejarah
kehidupan adalah masa lalu atau riwayat hidup individu atau kelompok. Untuk
mengetahui psikologi individu atau kelompok perlu dilakukan penelitian tentang
latar belakang kehidupan atau riwayat hidup individu atau kelompok tersebut.
Ketika melakukan penelitian sejarah kehidupan individu tersebut, seorang yang
melakukan penelitian psikologi seharusnya yang ditelitinya tidak mengetahui
bahwa seseorang menelitinya.Hal ini dilakukan agar riwayat yang disampaikan
benar-benar failed atau tidak dimanifulasi. Menurut Ahyadi. A. A, 1987 sejarah
hidup seseorang dapat menjadi sumber data yang penting untuk mengenal orang
yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang tidak naik kelas akibat tidak
cukup cerdas mengikuti pendidikan di sekolah atau mungkin ia mempunyai banyak
kesulitan dalam mengikuti pelajaran dengan baik.
6. Wawancara
Wawancara
adalah tanya jawab seseorang dengan orang lain. Untuk melakukan wawancara
diperlukan trik-trik sehingga mereka mencurahkan isi hati atau perasaannya.
Sedangkan menurut Fauzi. A. 2008 Wawancara adalah Tanya jawab antara
sipemeriksa dan oaring yang diperiksa. Maksudnya adalah agar orang yang
diperiksa itu mengemukakan isi hatinya, pandangan-pandangannya, pendapatnya,
lain-lain sedemikian rupa, sehingga pemeriksa
dapat lebih mengenalnya.
7. Pemeriksa
Psikologis
Menurut
Sarwono di dalam buku psikologi umum cetakan keempat yang dikarang oleh Fauzi.
A, 2008 secara popular metode ini dikenal dengan nama psikotes. Metode ini
dengan mengunakan alat-alat psiko-diagnostik tertentu yang hanya dapat
digunakan oleh para ahli yang benar-benar terlatih. Alat-alat itu dapat
digunakan untuk mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan, arah minat, sikap,
struktur kepribadian dan lain-lain dari oaring yang diperiksa.
Keuntungan
metode ini adalah bahwa dalam waktu yang relatif singkat dapat dikumpulkan
banyak data mengenai diri seseorang, termasuk juga data yang tidak dapat
diketahui dengan metode lain. Keuntungan lain adalah bahwa metode ini dapat
dilaksanakan secara missal, sehingga sekaligus dapat diperiksa banyak orang.
Kelemahan metode ini adalah tidak dapat dipergunakan secara luas, karena hanya
dapat dilakukan oleh orang yang ahli dan terlatih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar