A.
Arti pergaulan bebas.
Kita tentu tahu bahwa pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Pada umumnya masyarakat lebih cendrung mengejar kesenangan
dunia saja, padahal masih ada kesenangan yang tiada akhirnya yakni di surga.
Tapi mereka tidak mempedulikan hal itu, yang paling parah mereka malah
meniggalkan amalan-amalan mereka demi kesenagan mereka. Terutama anak remaja
sekarang yang suka mencoba sesuatu yang baru dan mereka senang
melakukannya tanpa memperhatikan dampaknya.
Anak remaja sekarang mengenal istilah pergaulan bebas,
mereka mengartikan pergaulan bebas kalau kita bisa melakukan perbuatan yang
tanpa batas. Padahal tidak demikian, arti yang sesungguhnya kita hanya
disarankan berteman dengan siapa saja dan apabila teman kita itu kelakuannya
menyimpan jangan kita tiru itulah arti yang sebenarnya.
Arti pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari
makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariaanya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan.
Arti lain pergaulan bebas adalah salah satu bentuk prilaku
menyimpang yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas norma-norma.
Jadi dapat disimpulkan dari pengertian diatas pergaulan bebas adalah prilaku
manusia yang menyimpang yang melanggar norma-norma agama dan tidak ada
batasannya.
B.
jenis-jenis pergaulan bebas
Pada umunya manusia melihat dan ingin merasakan apa yang
telah dilihat serta ada yang tidak mau ketinggalan. Biasanya mereka
menceritakan pengalaman mereka dalam melakukan sesuatu yang menyimpang.
Kemudian orang mendengarkan itu tidak mau ketinggalan karena pendapatnya dia
akan dikatakan laki-laki pecundang karena belum merasakan atau berbuat hal itu
maka timbullah dibenak mereka untuk melakukan prilaku yang menyimpang.
Salah satu contoh yang sekarang menjadi bahan perbincangan
adalah adanya seks bebas. Anak remaja sekarang mulai dari SMP sampai mahasiswa
mereka sudah kenal dan hampir sebagian dari mereka bahkan sudah melakukannya.
Awalnya adalah akibat dari kelalaian dari orang tuanya yang tidak memperhatikan
dengan siapa dia berteman, kemudian adanya hp yang salah diguanakan. Dengan
adanya alat eletronik yang kemudian disalah artikan dengan melihat film-film
yang tidak bermanfaat seperti film-film porno atau vidio-vidio porno.
Akhirnya mereka pun ingin mencoba melakukan hal yang sama seperti dipraktikan
dalam vidio tersebut.
Biasanya ini terjadi karena adanya juga pacaran yang tidak
ada batasannya. Anak remaja sekarang gaya pacarannya sangat memprinhatinkan.
Itu disebabkan karena mereka berpacaran layaknya mereka sudah suami istri,
tidak mempunyai batas. Padahal mereka belum tentu menjadi suami istri. Tapi
mereka senang dan bannga dengan perbuatannya, buktinya mereka malah menyuruh
temannya untuk diabadikan dalam video rekaman.
Contoh yang lain dari pergaulan bebas yakni remaja sekarang
sering minum-minuman keras dan minum narkoba. Pada awalnya mereka hanya ingin
mencoba minum hingga akhirnya keterusan begitu juga dengan narkoba. Banyak yang
bilang pikiran kita melayang jika kita memakan narkoba dan kita bisa berkreasi
dengan mudah hingga akhirnya anak remaja mencobanya dan akahirnya kecanduan.
C.
Penyebab terjadinya pergaulan bebas
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab
tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan
emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti
pergaulan bebas dan penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti
HIV dan AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya
pergaulan bebas di Indonesia :
a)
Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja
merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak
nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal
tersebut adalah hal dampak negatif, contohynya dengan adanya pergaulan bebas.
b)
Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaan terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekana terus menerus (baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
c)
Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
D.
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
Adapun
beberapa ciri-ciri seseorang terjebak dalam pergaulan bebas:
1. Penghamburan harta untuk memenuhi
keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang
dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam
masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi,
pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak
sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan,
ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba
dalam banyak hal.
8. Kesukaran yang dialami timbul akibat
konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan
akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan
emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura
ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
E. Dampak dari
pergaulan bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem”
(dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak
sekali pemakain narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang
akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan vastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
Selain dari seks bebas maraknya pergaulan bebas juga
menimbulkan para remaja yang minum-minuman dan mabuk-mabukkan. Ada juga yang
sering minum obat-obat terlarang. Padahal mereka tidak tahu ujung-ujung dari
perbuatan mereka akan menimbulkan kematian.
Pergaulan bebas
sekarang suka mulai ke tingkat bawah dan berkembang di anak SMA dan SMP. Di
setiap SMA di indonesia sudah 40 % muridnya tidak virgin lagi, dan 20 % untuk
anak SMP. Semua itu terjadi karena pergaulan bebas dan dunia internet dan
ponsel yang dengan gampang menyimpan film biru sehingga membuat anak anak
tersebut penasaran untuk meniru adegan tersebut. Kalau disimpulkan berikut ini
adalah dampak akibat pergaulan bebas:
1. Terserang Penyakit HIV / AIDS
Itu dikarenakan
melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak menggunakan alat pengaman,
sebagai akibat rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi
2. Hamil di Luar Nikah
Dikarenakan
kurang pengetahuan masalah seksologi para remaja melakukan tanpa memikirkan
resiko yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya berhubungan
badan yang di akibatkan menonton film biru
3. Ketergantungan Obat
Indonesia
sekarang semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan terlarang yang
menjadikan berita di televisi. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila
tidak membeli akan sakit dan itu menguras uang akibatnya bila tidak punya uang,
kita akan mencuri atau melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan obat
tersebut. Dan akibat paling buruk adalah overdosis, atau kelebihan kita
menggunakan obat sehingga membuat kita meninggal.
4. Aborsi
Diakibatkan
sering melakukan hubungan badan akan berakibat kita hamil di luar nikah. Bila
itu terjadi pasti akan membuat remaja bingung, karena belum waktunya untuk
menikah dan jeleknya kejadian itu tidak diketahui oleh orang tua, sehingga
jalan terbaik adalah melakukan aborsi untuk menutupi mati pada orang tua dan
masyarakat. Dan resiko yang paling parah bila aborsi dilakukan tidak sesuai
dengan prosedur berakibat kematian
5. Tawuran Remaja
Mungkin kita
tiap hari melihat di televisi tentang berita tawuran antar pelajar yang
meresahkan masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada
pelajar. Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan
berakibat pada tawuran
Masih banyak lagi akibat pergaulan bebas yang bisa kita ambil, tetapi dari keterangan diatas itu paling menonjol dan meresahkan masyarakat. Bagaimana nasib negara kita bila para pelajar salah dalam bergaul. Tingkat kriminalitas akan meningkat diakibatkan pergaulan yang salah tersebut. Untuk itu kita harus sadar bila semua itu salah, dan didik anak kita menjadi yang benar. Semua itu tergantung pada diri kita sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, bila kita bisa menjaga dan bergaul dengan benar maka kejadian diatas tidak akan terjadi.
Masih banyak lagi akibat pergaulan bebas yang bisa kita ambil, tetapi dari keterangan diatas itu paling menonjol dan meresahkan masyarakat. Bagaimana nasib negara kita bila para pelajar salah dalam bergaul. Tingkat kriminalitas akan meningkat diakibatkan pergaulan yang salah tersebut. Untuk itu kita harus sadar bila semua itu salah, dan didik anak kita menjadi yang benar. Semua itu tergantung pada diri kita sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, bila kita bisa menjaga dan bergaul dengan benar maka kejadian diatas tidak akan terjadi.
F.
Cara
menanggulangi pergaulan bebas.
Seharusnya orang tua lebih memperhatikan pergaulan anaknya
dengan siapa dia bergaul. Ini salah satu cara untuk menanggulangi pergaulan
bebas. Tetapi jika mereka sudah terjerumus masih ada cara dengan psikoterapi.
Tapi lebih baik menjegah daripada mengobati. Maka dari itu seharusnya orang tua
serta masyarakat sekarnag lebih waspada dalam bergaul dan menjaga nafsu birahi
ketika berpacaran jangan tanpa batasan.
Kita semua juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan
hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup
nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja
masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan.
Selain diatas masih banyak cara menaggulangi pergaulan bebas lainnya, antara
lain :
1. Memperbaiki cara pandang dengan mencoba
bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja
dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-an gan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu
menanggapinya dengan positif dan juga semangat.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu
perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energy serta
pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan
sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur pada diri sendiri. Yaitu
menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri
masing-masing. Sehingga pergaul;an bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan
ini remaja ridak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan
orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan
batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan
komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya remaja berpikir untuk masa
depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya
lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian
hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri pada
remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan
hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV/AIDS
nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran. Kalangan
remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai
ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai
Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan
pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan
derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini,
harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk
terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi
Menonton Televisi. Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi
yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
8.
Banyak Beraktivitas Secara Positif. Cara ini
menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas,
biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu
bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan
waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya
dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni
hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun
mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu
mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk
memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar